Banyak orang menganggap wanita haid mudah diganggu jin daripada wanita lainnya. Karena pada saat haid kondisi wanita tersebut sedang tidak dalam keadaan suci. Benarkah demikian?
Anggapan ini bisa saja muncul karena wanita haid tidak dapat melakukan beberapa aktivitas ibadah seperti wanita suci lainnya. Selama haid seorang wanita memang dilarang melakukan sholat, puasa dan membaca Al-Quran.
Padahal ibadah-ibadah itulah yang dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah dan menjauhkan nya dari gangguan jin. Akan tetapi tidak berarti wanita haid tidak dapat melakukan ibadah apapun, sebab wanita haid tetap bisa membaca dzikir dan doa.
Karena itu, seorang wanita tetap dianjurkan melakukan amal ibadah meskipun sedang haid, jangan sampai dia meninggalkan amalan dan tidak berdzikir pada Allah sama sekali.
Mungkin ada yang beranggapan, jin penghisap darah haid atau bahkan menganggap darah haid bisa menggundang setan atau jin. Silahkan simak artikelnya dengan teliti untuk menemukan jawabanya.
Baca juga: Hukum membaca Al-Quran di hp saat haid
Wanita Haid Mudah Diganggu Jin
Yang membuat seseorang mudah dikuasai dan diganggu Jin bukan karena ia sedang haid atau tidak, melainkan karena lalai dari mengingat dan tawakal pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Allah berfirman:
(100) إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (99) إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukan-nya dengan Allah.” (Al Quran surah An-Nahl ayat 99-100)
Cara melindungi diri dari jin saat haid
Walaupun tidak boleh melakukan ibadah sholat dan puasa, wanita haid dibolehkan untuk berdoa dan berzikir. Berikut ini beberapa cara melindungi dari gangguan jin ketika haid.
1. Selalu berzikir
Dzikir dan doa yang tetap bisa seorang wanita amalkan dikala haid diantaranya adalah membaca dzikir pagi dan sore, karena ini adalah waktu yang Allah dan Rasul perintahkan untuk memperbanyak dzikir dan ibadah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman.
وَٱذْكُر رَّبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَٰرِ…
“…Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari”.” (A-Quran surah Ali Imran ayat 41)
Rasulullah Wasallam bersabda.
“Pergunakanlah waktu pagi dan waktu sore, serta sebagian waktu malam untuk beribadah.” (Hadist riwayat Bukhari)
2. Membaca Ayat Kursi diwaktu pagi dan sore
Selain itu membaca ayat kursi juga menjadi salah satu cara menangkal gangguan jin. Dalam hadis riwayat An-Nasa’I menerangkan.
Dari Ubay bin Ka’ab radliallahu anhu, suatu ketika ada seorang jin yang mencuri kebun kurmanya. Jin itu beliau tangkap, untuk dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jin itupun memelas agar dilepaskan. Sebagai gantinya, dia memberikan satu wirid kepada Ubay. Jin itu mengatakan: Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum…(ayat kursi). Barangsiapa yang membacanya ketika sore maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai pagi. Barangsiapa yang membacanya ketika pagi maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai sore. Kemudian, Ubay mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian yang dia jumpai. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia berkata benar.” (HR. An-Nasa’i, At-Thabrani dan dishahihkan al-Albani)
3. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan Annas
Selain ayat kursi, membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan Annas juga menjadi cara menghindari diri dari muslihat jin dan setan. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
“Ucapkanlah Qul huwallahu ahad dan Al mu’awwidzatain ini ketika sore dan pagi tiga kali, maka hal itu sudah cukup menjadi perlindungan bagimu dari gangguan segala sesuatu.” (Hadits riwayat Abu Dawud dan at-tirmidzi)
Dengan demikian seseorang hendaknya merutinkan membaca dzikir-dzikir tersebut tiap harinya, termasuk bagi wanita haid agar terhindar dari gangguan jin dan setan.
Baca juga: Cara mengusir jin
Benarkah Darah Haid Makanan Jin?
Lalu bagaimana dengan anggapan bahwa darah haid merupakan makanan Jin, sehingga seorang wanita tidak boleh membuang bekas darah haid nya di dalam rumah. Benarkah?
Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa darah haid merupakan makanan jin. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa diantara makanan Jin adalah tulang.
Ibnu Mas’ud menceritakan suatu ketika para Jin datang pada Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan meminta kepada beliau makanan halal.
Rasul pun bersabda.
“Makanan halal untuk kalian adalah semua tulang hewan yang disembelih dengan menyebut nama Allah, ketika tulang itu kalian ambil akan penuh dengan daging, sementara kotoran binatang akan menjadi makanan bagi hewan kalian.” (Hadis riwayat Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan Allah melarang beristinja menggunakan tulang hewan. Ketika ditanya alasannya, beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjawab.
“Tulang dan kotoran merupakan makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan jin dari daerah Nashibin dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku, lalu aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar setiap kali mereka melewati tulan dan kotoran, mereka mendapatkan makanan padanya.” (Hadist riwayat Bukhari)
Selain itu makanan yang manusia konsumsi juga bisa jadi makanan jin, sebab Jin juga ikut makan bersama manusia yang tidak membaca basmalah.
Baca juga: Benarkah bau busuk berasal dari jin?
Selain keterangan-keterangan ini, tidak ditemui riwayat yang menyebutkan bahwa darah haid merupakan makanan jin dan masalah ini termasuk dalam hal gaib. Kita hanya dituntut meyakini hal gaib yang telah Allah dan rasulnya kabarkan kepada kita.
Kita semua tidak boleh menduga-duga apalagi meyakini sesuatu yang tidak pasti kebenarannya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman.
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ٱلْغَيْبَ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah.” (Al Quran surah an-Nahl ayat 65)
Wallahu a’lam
Itulah penjelasan yang bisa saya sampaikan. Bagi perempuan haid, sebaiknya jangan percaya akan mitos ini.