Kapan Dimulai dan Batas Waktu Sholat Dhuha?

Hafiziazmi.com, waktu dhuha – Kapan dimulai sholat dhuha dan batas waktu sholat dhuha? Pada jam berapa yang tepat untuk melaksanakan sholat dhuha.

Sholat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada saat hari mulai beranjak siang. Hal ini sesuai dengan asal kata “Dhuha” yaitu Ad-Dahwu kata tersebut bermakna waktu siang hari dikala sinar matahari mulai terik.

Jumlah rakaat sholat dhuha yaitu 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Perlu Anda ketahui bahwa keutamaan sholat dhuha ini sangatlah mengagumkan.

Buat yang belum tahu kapan pelaksanaan sholat dhuha ini. Berikut ini penjelasan waktu dhuha seperti batas waktu sholat dhuha, kapan dimulai sholat dhuha, akhir waktu sholat dhuha sampai jam berapa, dll

Waktu Sholat Dhuha Dimulai Jam Berapa?

Bagi kebanyakan orang sholat dhuha ini dikenal dengan shalat pembuka rizki. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda bahwa Allah ta’ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ اكْفِنِى أَوَّلَ النَّهَارِ بِأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ بِهِنَّ آخِرَ يَوْمِكَ

“Sesungguhnya Allah berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan 4 rokaat sholat di awal siang (di waktu dhuha), maka aku akan mencukupimu diakhir siang.” (Hadits riwayat Ahmad)

Tidak semua orang mampu bersedekah secara rutin karena keterbatasan ekonomi. Orang yang tidak mampu memilih merutinkan Sholat Dhuha. Ada anggapan amalan sedekah bisa digantikan dari mengerjakan shalat dhuha sehingga tidak perlu bersedekah dengan hartanya.

Baca juga : Tidak Hafal Bacaan Sholat, Apa Hukum Sholatnya Sah?

Imam Ar-Rofi’I dan Ibnu Rif’ah serta sebagai ulama dalam mazhab syafi’I lainya. Berpendapat shalat dhuha dimulai ketika bayangan benda sudah setinggi kurang lebih 1 tombak.

Dan menurut Imam Al Albani jarak 1 tombak adalah 2 M sesuai standar ukuran sekarang.Menurut sebagian ulama waktu dimulainya shalat dhuha kurang lebih 15 menit setelah terbitnya matahari.

ثَلاَثُ سَاعَاتٍ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيْهِنَّ أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيْهِنَّ مَوْتَانَا: حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ، وَحِيْنَ يَقُوْمُ قَائِمُ الظَّهِيْرَةِ حَتَّى تَمِيْلَ الشَّمْسُ، وَحِيْنَ تَضَيَّف لِلْغُرُوْبِ حَتَّى تَغْرُبَ

“Ada 3 waktu di mana Nabi SAW melarang kami untuk melaksanakan sholat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami: [1] ketika matahari terbit sampai tinggi, [2] ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir dan [3] ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.” (HR. Muslim no. 1926)

Batas Waktu Sholat Dhuha

Batas waktu sholat dhuha sebelum masuk waktu larangan shalat yaitu ketika bayangan tepat berada diatas benda, tidak condong ke timur atau ke barat. Selama bayangan benda masih condong ke arah barat meskipun sedikit berarti waktu Dhuha masih ada.

Ketika bayangan benda lurus dengan bendanya tidak condong ke barat maupun timur. Maka waktu sholat dhuha telah habis dan masuk waktu terlarang untuk mengerjakan shalat.

Mayoritas atau jumhur ulama memberikan patokan sederhana waktu untuk melaksanakan dhuha berakhir kira-kira 15 menit sebelum waktu zuhur.

Waktu Dhuha yang Paling Baik

Imam An-Nawawi mengatakan: ulama madzhab kami (syafi’i) mengatakan:

“Waktu ketika matahari mulai panas adalah waktu yang paling baik untuk melaksanakan shalat dhuha, meskipun dibolehkan shalat sejak terbit matahari sampai menjelang tergelincirnya matahari. (Syarh Shahih Muslim, 6/30).

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda dan menambah wawasan baru.