Doa Ketika Hujan – Hujan merupakan suatu anugrah yang diberikan Allah kepada makhluknya. Apakah Anda sadar, bahwa doa saat hujan dikabulkan oleh Allah. Mungkin Sebagian dari Anda belum mengetahui hal ini.
Hujan merupakan curahan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena di Indonesia datangnya rutin, orang seringkali melupakan bahwa saat turun hujan merupakan waktu yang tepat dan mustajab untuk berdoa.. Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang artinya
“Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika adzan dan doa ketika hujan turun” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi).
Untuk itu saya akan memberikan kumpulan doa ketika hujan, doa ketika hujan deras, doa ketika hujan angin dan petir, doa ketika hujan berhenti, doa ketika hujan mustajab, dll.
Berdoa Saat Hujan Dikabulkan
Jika seorang muslim punya hajat yang ingin dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, memohon saat turun hujan merupakan salah satu ikhtiar yang patut dicoba.
Saat hujan turun terkadang dibarengi dengan petir yang menggelegar. Gelegar petir sering kali terdengar sangat keras hingga menyentuh hati.
Dan dengan suara keras itu menimbulkan ketakutan. Dalam situasi semacam ini seringkali orang lupa atau tidak tahu doa ketika hujan dan petir.
Sehingga seringkali orang spontan mengucapkan istighfar. Seharusnya jangan mengucapkan istighfar. Nah, dibawah ini sudah saya tuliskan doanya.
Doa ketika hujan turun
Ummul mukminin Aisya Radiallahu Anha menuturkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ketika turun hujan beliau mengucapkan doa:
اللَّهُمَّ صَيِبًا نَافِعًا
“Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat” (HR. Ahmad Bukhari dan yang lainnya
Ketika hujan turun deras atau intensitas yang tinggi, turun sangat lebat sehingga menimbulkan kekhawatiran atau ketakutan akan terjadi musibah.
Maka saat itu pula kita dianjurkan berdoa berharap agar hujan yang Allah turunkan menjadi hujan yang mendatangkan berkah dan bukan hujan pengantar musibah.
Baca juga : Saat Hujan Turun, Waktu Mustajab Untuk Berdoa
Berdoa memohon supaya hujan dialihkan ke daerah lain agar lebih bermanfaat.
Di kota Madinah pernah terjadi hujan seminggu berturut-turut. Hingga tak sedikit tanaman yang rusak dan binatang kebanjiran.
Para sahabat minta pada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam supaya berdoa agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa:
اللَّهُمَّ حَوَ الَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا, اللَّهُمَّ عَلَى الْاَكَامِ وَالْجِبَالِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَا ئِتِ الشَّجَرِ
“Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdoa saat hujan dikabulkan itu mungkin bisa saja benar, sesuai dengan yang ada di dalam hadist. Setelah hujan turun pun menjadi waktu yang baik untuk ibadah.
Doa ini menggambarkan rasa syukur kita kepada Allah atas hujan yang telah Allah turunkan. Karena itu doa ini menjadi lambang ketauhitan seseorang kepada Allah. Dibawah ini adalah doa setelah hujan reda.
Doa setelah hujan
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ
“Kita diberi hujan karena karunia dan rahman Allah”
Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan kepada kita untuk membaca doa tersebut.
Zaid bin Ali menuturkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sedang melakukan sholat subuh bersama sahabat kami Hudaibiyah.
Setelah hujan turun pada malam harinya. Ketika hendak pergi beliau menghadap ke jamaah lalu bersabda
“Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Robb kalian?” Para sahabat menjawab “Allah dan rasulnya yang lebih mengetahui”
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
“Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan : “Muthirnaa bifadlillahi wa rahmatihi lillahi” maka dia beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan: “Muthirna binnau kadza wa kadza” maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”( Hadits Riwayat Bukhari, Muslim dan yang lainnya)
Jangan mengeluh saat hujan turun
Hujan yang deras yang terus mengguyur bumi pasti akan menimbulkan kekhawatiran. Khawatir air tak tertampung, sehingga yang timbul bukan kebahagiaan melainkan kesengsaraan.
Karena debit air yang melimpah dan menyebabkan banjir. Agar hujan yang turun tidak merusak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga memiliki tuntunan yang bisa kita amalkan.
Apalagi di musim penghujan ini yang biasanya curah hujan akan tinggi dan menyebabkan bencana banjir.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu hebatnya beliau memohon kepada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa :
“Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami bukan untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung gunung, bukit bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (Hadits Riwayat Bukhari)
Yang sering luput dari kita adalah saat hujan turun kita tak pernah memanfaatkan dengan baik. Bahkan dalam bersuci. Padahal Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sering kali mengajarkan kita agar memanfaatkannya untuk bersuci.
Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Apabila air mengalir di lembah, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan; ‘keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci. Kemudian kami bersuci dengannya.” (Hadits Riwayat Muslim dan Abu Daud)
Terkadang curah hujan yang terlalu tinggi dirasakan orang mengganggu aktivitas, jadwal pekerjaan dan rencana.
Akibatnya kita seringkali mengeluh dengan ucapan-ucapan yang kurang pantas. Dalam beberapa kesempatan, Nabi Shallallahu alaihi sallam telah mengingatkan kita agar tidak menjadikan makhluk sebagai kambing hitam.
Jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita inginkan, seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin. Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
Allah ta’ala berfirman :
“Manusia menyakiti Aku dia mencaci maki masa atau waktu, padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa. Aku lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (Hadits Riwayat Bukhari)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda :
“Janganlah kamu mencaci maki angin.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
Sama seperti waktu, angin, hujan juga merupakan ciptaan Allah ta’ala. Bahkan pada dasarnya Ia merupakan rahmat. Maka mencaci, menyalahkan hujan merupakan perbuatan tercela.
Orang yang mencela hujan bisa berarti mencela pencipta hujan yaitu Allah ta’ala. Ini juga menunjukkan ketidak sabaran pada diri orang yang mencela.
Sudah seharusnya lisan ini selalu dijaga jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat Allah murka.
Nah, itulah doa ketika hujan turun lebat, deras dan disertai petir dengan tulisan arab dan artinya. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda. Silahkan di coba doa tersebut dirumah atau dimanapun Anda berada.
Kebetulan pas musim hujan.. ijin save doanya..
Ijin copas ayatnya ya… Terimakasih
iya kak 😀
Sangat bermanfaat skali kak, doa ketika hujan ini.. 🙂 Mau tanya. bagaimana kalau gerimis? apa sama saja dengan hujan.
Sama saja kak 🙂
Assalammualaikum. Selamat malam kak. Kami dari Zameera. Kami memiliki website dan instagram yang bertujuan untuk menginspirasi para muslimah. Kami ingin berbagi ilmu-ilmu islam melalui website dan instagram kami. Kami juga ingin membagikannya dengan ilmu-ilmu yang dipost oleh kakak. Apa boleh kami me-repost nya?
Boleh, saya mohon untuk menyertakan sumber link aktif didalamnya. terima kasih