Hai sobat Hafizi Azmi. Sholat terus maksiat jalan, bagaimana dengan pahala sholatnya?
Dalam Al-qur’an Allah subhanahu wa ta’ala menegaskan bahwa sholat bisa mencegah seseorang berperilaku buruk dan munkar.
Namun realitanya tak sedikit kaum muslim yang rajin sholat, tapi tetap banyak melakukan maksiat.
Artinya sholat jalan dan maksiat juga jalan atau yang belakangan dikenal dengan istilah STMJ.
Sholat terus maksiat jalan seakan sholatnya tak berdampak pada perilakunya.
Dalam hal ini perilaku ibadah yang mendatangkan pahala berjalan seiring dengan maksiat yang mendatangkan dosa.
Lalu bagaimana sholatnya? Bukankah dengan demikian pahala dan dosanya impas.
Pada dasarnya seseorang yang telah melakukan ibadah sholat akan terjaga dan terhindar dari maksiat dan kemungkaran. Sebagaimana dalam firman Allah ta’ala.:
[alert-success]“Dan dirikanlah sholat, Sesungguhnya sholat mencegah perbuatan fahsya dan mungkar.” (Al Quran Surah Al Ankabut ayat 45)[/alert-success]
Al Baidhawi dalam tafsirnya menjelaskan shalat tersebut akan menjadi faktor untuk menghentikan maksiat.
Ketika disibukkan dengan ibadah sholatnya atau disibukkan dengan selainnya. Dari amalan yang mengingatkan kepada Allah dan mewariskan kepada dirinya perasaan takut kepadanya.
Baca juga : Cara Mengganti Sholat Yang Ditinggalkan Bertahun Tahun
Ibnu Katsir juga menjelaskan tentang penafsiran ayat ini.
Sesungguhnya sholat mencakup dua hal, meninggalkan berbagai kekejian dan kemungkaran, menjaganya dapat membawa sikap meninggalkan hal-hal tersebut.
Di dalam Hadits Shahih yang berasal dari riwayat Imran dan Ibnu Abbas secara marfu’ dijelaskan.:
[alert-success]“Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari perbuatan keji dan munkar, maka tidak akan menambahkannya dari Allah melainkan semakin jauh.” (Hadits Riwayat At-Thabrani)[/alert-success]
Dari penjelasan para ahli tafsir dapat kita pahami bahwa shalat menjadi salah satu sebab seorang muslim dapat terjauhkan dari kemaksiatan dan kemungkaran.
Dengan catatan ia hendaknya bersungguh-sungguh untuk menjauhi perbuatan maksiat dan kemungkaran itu sendiri.
Sholat Terus Maksiat Jalan. Bagaimana Dengan Pahala Sholatnya?
Lalu bagaimanakah dengan pahala-pahala sholatnya, Apakah impas dengan dosanya?
Menurut sebuah riwayat, maksiat yang di lakukan membuat pahala shalat menjadi sia-sia.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW.:
[alert-success]“Sungguh aku dapat mengetahui banyak kaum dari umatku yang akan datang pada hari kiamat dengan kebaikan kebaikan layaknya gunung gunung Tihamah, namun Allah Azza wa Jalla menjadikannya bagaikan debu yang beterbangan.”[/alert-success]
Tsauban bertanya, “Wahai Rasulullah jelaskan kepada kami siapa mereka, agar kami tidak menjadi bagian dari mereka sementara kami tidak menyadarinya.”
Baca juga : Tidak Hafal Bacaan Sholat, Apa Hukum Sholatnya Sah?
Rasulullah bersabda.; “Sesungguhnya mereka adalah saudara saudara kalian, dari jenis kalian, mereka melakukan sholat malam seperti yang kalian kerjakan, namun mereka adalah orang-orang yang di saat berada dalam kesendirian, mereka melanggar batasan-batasan yang diharamkan Allah. (bermaksiat kepada Allah)”( Hadits Riwayat Ibnu Majah)
Terkait hadis ini, sebagian ulama menjelaskan bahwa seseorang melakukan sholat kemudian melakukan maksiat mata maksiat yang membuat pahala sholat yang tertolak di sisi Allah.
Ibnu Hajar Al Haitami mengatakan dosa besar ke 356 adalah menampakkan keshalihan dihadapan manusia namun menerjang perkara yang diharamkan Allah meski dosa kecil dikala sendiri.
Ibnu Majah meriwayatkan dari Tsauban Radiallahu Anhu bahwa dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda.:
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari umatku.”
Namun juga ada sebagian ulama mengatakan bahwa hadis ini ditujukan kepada orang-orang munafik.
Karena mereka senantiasa mendapatkan kebaikan dan menyembunyikan kekufuran dan senantiasa bermaksiat kepada Allah.
Ada juga sebagian ulama mengatakan bahwa hadis ini tidak bersifat mutlak. Kandungan dari hadits ini hanya mencakup mereka yang bermaksiat dikala sendirian.
Dan di dalam dirinya terdapat penentangan dan sikap meremehkan ketentuan-ketentuan Allah.
Artinya selama seorang muslim itu sholat dan kemudian bermaksiat kepada Allah. Akan tetapi tidak menentang dan meremehkan batasan-batasan yang Allah tentukan.
Dan masih merasa bahwa apa yang dilakukan merupakan dosa dan takut akan azab Allah, maka bukan termasuk daripada hadis ini.
Demikian artikel kali ini mengenai sholat terus maksiat jalan. Semoga terinspirasi dan mau mempraktekanya untuk menjauhi segala bentuk maksiat. Karena dengan maksiat membuat pahala sholat menjadi sia-sia.