Adab Salam Dalam Islam (Mengucapkan dan Menjawab Salam)

Adab menjawab salam dan mengucapkan salam dalam islam yang sangat dianjurkan. Untuk berdoa satu sama lain, dan mendapatkan kebaikan. Salam dan cinta timbal balik antara sesama muslim. Sebagai hadits di bawah ini:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

Engkau tidak mungkin masuk Jannah sampai engkau beriman dan kalian tidak mungkin beriman sampai kalian saling mencintai. Apakah kalian ingin saya tunjukkan apa yang bisa membuat kalian saling mencintai? Para Shahabat berkata : “Tentu ya Rasulullah.” Sebarkanlah salam diantara kalian”.(HR. Muslim no.54)

Adab menjawab salam dan mengucapkan salam

Adab Menjawab Salam Dalam Islam

Di dalam membalas suatu salam kita seharusnya memiliki beberapa pilihan. Akan tetapi jika kita mampu meskipun orang lain yang mengucapkan salam tidak lengkap, kita bisa menjawabnya dengan semampunya dan yang lebih baik maka kita menjawabnya dengan lengkap “Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh” .

Pada firman Allah ta’ala dalam surat An-Nisa : 86,

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

[alert-success]“Jika kalian diberi penghargaan dengan suatu penghormatan, hendaklah kalian balas penghargaan itu dengan yang lebih baik darinya, atau balas penghargaan itu (dengan yang serupa).” (QS. An Nisa’: 86)[/alert-success]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW. bersabda,

[alert-success]“Jika dari seorang kalian sampai di suatu majlis disarankan kalian memberikan salam. Dan jika hendak keluar, disarankan kaliam memberikan salam . Dan tidaklah (salam) yang pertama lebih diutamakan dari pada (salam) yang kedua.” (HR. Abu Daud dan al-Tirmidzi serta yang lainnya  Hasan shahih).”[/alert-success]

Dari Abu Hurairah RA. berkata, aku mendengar Nabi SAW. bersabda,

[alert-success]“Kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya terdapat enam: apabila engkau melihatnya maka ucapkan salam”, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya.” (HR. Muslim)[/alert-success]

Baca juga : Adab Berhutang Dalam Islam

1.apabila ada yang “memberikan salam”  terhadap kita, sedangkan kita dalam kondisi sendiri, maka kita wajib”menjawab”nya karena “menjawab salam” dalam kondisi tersebut hukumnya adalah fardu ‘ain.

2. Apabila “mengucapkan salam” terhadap suatu perorangan atau kelompok, maka hukum “menjawab”nya adalah fardu kifayah.

3. Apabila salah satu dari kelompok tersebut telah “menjawab salam” yang di”ucapkan” kepada mereka, maka sudah cukup. Jadi tidak perlu ramai ramai “jawab”. Cukup diantaranya mewakili.

4. Apabila hukum memulai “salam” adalah sunnah (dianjurkan) akan tetapi untuk kelompok hukumnya sunnah kifayah,

5. Apabila telah ada yang “mengucapkan” maka sudah cukup. Dari Ali bin Abi Thalib, Nabi SAW. bersabda: “Sudah mencukupi untuk suatu rombongan jika melewati seseorang, salah satu darinya”mengucapkan salam”.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Adab Mengucapkan Salam

Memulai memberikan salam terhadap orang lain adalah sangatlah dianjurkan. Dianjurkan yang lebih muda mengucapkan salam terhadap yang lebih tua, yang lewat memberikan salam kepada yang sedang duduk, dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, serta yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan.

Kondisi ini searah dengan hadist dari Abu Hurairah. Ucapan salam yang memakai kendaraan kepada yang berjalan adalah sebagai bentuk syukur dan salah satu keutamaannya adalah agar menghilangkan kesombongan.

Dalam hadits tersebut, bukan berarti apabila orang-orang yang diutamakan untuk memulai salam tidak melakukannya, kemudian gugurlah ucapan salam atas orang yang lebih kecil, atau yang tidak berkendaraan, dan semisalnya.

Baca juga : Adab Menguap Dalam Islam

Akan tetapi Islam tetap menganjurkan kaum muslimin mengucapkan salam kepada yang lainnya walaupun orang yang lebih dewasa kepada yang lebih muda atau pejalan kaki kepada orang yang berkendaraan, sebagaiman sabda Nabi SAW :

[alert-success]“Yang lebih baik dari keduanya adalah yang memulai “salam.” (HR. Bukhori: 6065, Muslim: 2559)[/alert-success]

Salah satu upaya menyebarkan salam diantara kaum muslimin adalah menjawab dan mengucapkan salam kepada setiap muslim, walaupun kita tidak mengenalnya. Hal ini didasari sabda Nabi SAW :

[alert-success]”Dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash RA, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW : “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi SAW. “menjawab”: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), “mengucapkan salam” kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori: 2636, Muslim: 39)[/alert-success]

Menjawab dan Mengucapkan Salam, Harus Memperhatikan Apa Saja ?

1. Bagaimana Mengenai Penyingkatan dalam menulis lafal salam ?

Apabila pada saat mengucapkan salam dalam chating , sms dan media percakapan lainnya harusnya kita tidak menyingkat salam dengan tulisan ass, ass.wr.wb, asw atau yang lainnya . Akan tetapi kita dapat menulis lengkap agar makna dan kandungannya lebih jelas dan menjadi doa bagi yang menjawab maupun yang mengucapkan salam .

2. Menjawab dan mengucapkan salam kepada orang kafir ?

Jika orang kafir mengucapkan salam kepada muslim dengan lafal :

[alert-note]”Assaam ‘Alaikum” (semoga kematian atas kalian), atau Assilaam ‘Alaikum (bebatuan atas kalian), atau dengan kalimat salam yang tidak jelas, maka kita menjawabnya dengan, “Wa’alaikum” (dan atas kalian).[/alert-note]

Jumhur Ulama berpendapat haram untuk mengawali salam terhadap orang kafir dan wajib untuk menjawab salam orang kafir hanya dengan mengucapkan : (Wa ‘alaikum’) وعليكم atau ( ‘alaikum’)عليكم (Lihat Penjelasan Imam Nawawi, Al Minhaj Jilid 7 hal 266)

Dalilnya:

[alert-success]“Hendaknya kalian jangan memulai salam terhadap Yahudi dan Nashrani”. (HR. Muslim 2167)[/alert-success]

[alert-success]“Jika Ahlul kitab menyalami kalian,katakanlah وعليكم .” (HR. Muslim : 2163)[/alert-success]

“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengucapkan ‘as saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan. Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari no. 6926)

“Jangan kalian mengawali mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Jika kalian berjumpa salah seorang di antara mereka di jalan, maka pepetlah hingga ke pinggirnya.”(HR. Muslim no. 2167)

Baca juga : Adab Membaca Al Quran Bagi Wanita, Wajib Menutup Aurat?

Pertanyaan itu adalah tidak membuka jalan pada orang-orang kafir untuk memuliakan atau menghormati mereka.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai adab menjawab salam dan mengucapkan salam, bagaimana hukum dan cara yang benar untuk tetap melaksanakanya. Semoga dengan artikel ini bisa menginspirasi Anda semua yang membacanya.

Hanya orang biasa yang mencoba untuk menyebarkan ilmu Agama Islam sesuai sumber terpercaya yaitu Al-Quran dan Hadis.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.