Berbicara mengenai makanan kesukaan Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mungkin tak sedikit yang bertanya, apakah makanan di zaman Nabi masih ada di zaman sekarang?
Apakah jika kita mengetahui apa makanan favorit Nabi dan ikut mengonsumsinya itu tandanya kita sudah melakukan sunah? Bagaimana jika tidak mengikuti, dikarenakan alergi atau hal lain?
Apa Makanan Kesukaan Nabi Muhammad?
Banyak sekali beredar di media sosial tentang makanan-makanan yang disebut makanan kesukaan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Sehingga dengan mengkonsumsinya berarti telah mengikuti sunnah nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ada cukup banyak riwayat hadits yang menyebutkan kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hal makanan. Riwayat-riwayat tersebut menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyukai jenis-jenis makanan dan minuman tertentu, di antara makanan yang disukai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah sebagai berikut.
Rasul Suka Madu
Kenapa Rasul menyukai madu? karena madu memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Madu yang dihasilkan oleh lebah ini sudah diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran, surah An-Nahl.
“Dan Robbmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. “
Dalam hadist yang berbunyi:
“Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyukai makanan yang manis-manis dan menyukai madu.” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
Apakah madu masih ada di zaman sekarang ini? Tentu masih ada, bahkan ada beragam jenis madu yang bisa kalian pilih.
Buah-buahan Kesukaan Rasulullah
Berikut ini jenis buah yang disukai Rasulullah, diantaranya sebagai berikut.
1. Kurma
Rasulullah juga menyukai kurma. Diriwayatkan bahwa suatu ketika dia pernah berkata kepada Aisyah.
“Wahai Aisyah! Rumah yang didalamnya tidak ada buah kurma penghuninya akan lapar, rumah yang didalamnya tidak ada buah kurma penghuninya akan lapar.” (Hadits riwayat Imam Muslim)
Buah kurma merupakan buah yang sering kita lihat di bulan ramadhan ini memang mengandung banyak manfaat, salah satunya adalah dapat meningkatkan energi dan menjaga kesehatan jantung.
Tidak hanya untuk kesehatan saja, namun salah satu jenis kurma mampu menghilangkan pelet, sihir dan lainya.
“Barangsiapa setiap pagi mengonsumsi tujuh butir kurma Ajwah, maka pada hari itu ia akan terhindar dari racun dan sihir” (HR Bukhari).
2. Buah Tin
Buah yang berasal dari Asia Barat ini sudah diabadikan dalam Al-Quran di surah at-Tin.
Sudah diteliti bahwa buah tin memiliki kandungan yang sangat penting bagi tubuh diantaranya zat besi, kalium dan serta. Bahkan buah tin tidak mengandung kolestrol dan juga lemak.
3. Buah Anggur
Makanan kesukaan Nabi berikutnya adalah buah anggur. Abu Nu’aim meriwayatkan:
“Kalian mempunyai kismis (anggur). Itu dapat mencerahkan wajah dan menghilangkan dahak.” (HR Abu Nu’aim).
Tidak hanya buah kurma dan tin, buah anggur juga disebut dalam Al-Quran karena rasanya yang lezat.
“Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabanng, dan yang tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (Al-Quran surah Ar-Ra’d ayat 4)
4. Buah Semangka
Makanan kesukaan Nabi yang sampai sekarang ini masih ada dan tersedia di berbagai toko buah adalah semangka.
“Sesungguhnya Rasulullah Saw. sering makan semangka disertai ruthab.” (HR Tirmidzi)
Rasulullah Suka Makanan Bercuka
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga menyukai makanan bercuka. Dalam hadits yang juga bersumber dari Aisyah Radiallahu Anha, Rasulullah Shallallahu alaihi salam bersabda:
“Lauk pauk yang paling baik adalah cuka.” (Hadits Riwayat Muslim)
Dan masih banyak lagi hadits-hadits lain yang menyebutkan makanan-makanan tertentu yang disukai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam daripada yang lain seperti:
- Daging bagian punggung,
- daging burung,
- daging kambing bakar,
- buah dan minyak zaitun,
- bubur daging,
- bubur roti dan lain sebagainya.
Mengonsumsi Makanan Kesukaan Nabi itu Berarti Mengikuti Sunah Rasul?
Apakah dengan demikian jika kita mengkonsumsi makanan-makanan yang disukai nabi itu berarti kita telah mengamalkan sunnah nabi. Riwayat riwayat hadits soal makanan yang disukai nabi tidak harus dipahami secara apa adanya.
Perlu diperhatikan latar belakang keluarnya ucapan Rasulullah yang mengisyaratkan bahwa makanan tertentu lebih baik daripada jenis makanan yang lain. Misalnya, hadis nabi yang menyebutkan bahwa sebaik-baik lauk adalah cuka.
Apakah berarti makanan bercuka itu sunnah nabi?
Dalam riwayat yang bersumber dari Jabir bin Abdullah disebutkan bahwa sebelum Nabi mengucapkan kata-kata itu beliau terlebih dahulu bertanya kepada istri-istrinya tentang “makanan apa yang tersedia di rumah.”
Istri-istri beliau menjawab “kita tidak punya lauk apa-apa selain cuka.” Mendengar jawaban istri-istrinya itu Rasulullah kemudian bersabda “sebaik-baik lauk pauk adalah cuka.”
Dari situ agaknya ucapan beliau itu lebih dimaksudkan untuk menjaga perasaan istri-istri beliau karena di rumah tidak tersedia lauk apa-apa selain cuka. Dan Rasulullah memang seorang sosok suami yang sangat pandai menjaga dan tidak ingin menyinggung perasaan istri-istrinya.
Terkait hal ini Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam berkomentar, bahwa mengenai makanan dan minuman tertentu yang menjadi kebiasaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu sama sekali tidak berarti. Bahwa beliau membatasi dirinya hanya pada satu atau beberapa jenis makanan dan minuman itu saja.
Sebab hal itu justru dapat membahayakan tubuh apalagi bisa saja pada suatu waktu jenis makanan atau minuman tertentu itu tidak tersedia. Jika kita tidak mau makan makanan lain karena makanan kesukaan kita tidak tersedia, tentu hal itu akan mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan dapat menimbulkan penyakit.
Ibnu Qayyim menambahkan, bahwa jika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membatasi diri hanya memakan makanan dan minuman tertentu saja, walaupun makanan itu memang terbukti merupakan makanan paling baik itu dapat membahayakan kesehatan.
Yang terjadi justru bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memakan makanan yang biasa dimakan oleh penduduk negeri tempat tinggalnya, seperti daging, beragam buah-buahan, macam-macam roti, macam-macam kurma dan lain sebagainya.
Bagaimana Jika Tidak Suka Dengan Makanan Favorit Nabi?
Dengan kata lain untuk meneladani akhlak Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hal makanan kita tidak harus membatasi diri hanya pada makanan dan minuman yang disukai beliau berdasarkan riwayat-riwayat hadist.
Bahwa jika kita suka minuman madu pada pagi hari dengan niat meneladani kebiasaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tentu saja kita akan memperoleh pahala dan kita telah mengikuti sunnah beliau.
Tetapi itu juga tidak berarti bahwa orang lain yang tidak minum madu pada pagi hari karena satu dan lain hal adalah orang-orang yang tidak mengikuti sunah, sama sekali tidak demikian.
Jika kita menyukai makanan bercuka seperti acar dan sebagainya dengan niat meneladani kebiasaan Rasulullah, insya Allah kita telah berpahala dan mengikuti sunnah Rasulullah. Tetapi itu tidak berarti bahwa orang lain yang tidak menyukai makanan bercuka tidak mengikuti sunnah Rasul.
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh ulama-ulama hadits atau sunnah bahwa kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ada yang berupa ibadah dan ada juga yang sekedar kebiasaan yang tidak berhubungan langsung dengan ibadah.