Anak Kecil Tidak Memiliki Dosa, Bolehkah Minta Didoakan?

Anak kecil belum baligh tidak memiliki dosa, bolehkah orang dewasa minta didoakan kepada mereka?. Anak dilahirkan dalam keadaan suci dia lahir tanpa sedikitpun membawa dosa hingga nanti mencapai usia baligh. Bahkan ketika melakukan perbuatan dosa pun anak kecil dimaafkan dari dosa itu dan tetap berada dalam kesuciannya.

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjabarkan “telah di angkat pena dari tiga golongan dari orang gila sampai ia sadar dari orang tidur hingga ia bangun dan dari anak kecil hingga dia balig (HR. Tirmizi).

Oleh karena itulah anak kecil yang belum baligh hatinya bersih dan tidak memiliki dosa. Lalu apakah dengan begitu anak kecil itu doanya mudah dikabulkan karena bersih dari dosa. Lalu apakah dengan demikian orang dewasa boleh minta didoakan oleh mereka.

Anak Kecil Tidak Memiliki Dosa, Bolehkah Minta Didoakan?

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Umar Bin Khattab Radiallahu anhu melihat seorang anak sedang berjalan di salah satu jalan Madinah. Umar kemudian membungkuk kepada anak tersebut Seraya berkata . Nak, berdoalah kepada Allah yang maha penyayang agar menyayangi kita.

Seorang sahabat lain yang melihatnya lantas bertanya “wahai Amirul Mukminin. Apakah engkau meminta seorang anak untuk menduakanmu. Sedangkan engkau sendiri termasuk satu dari 10 orang yang diberi kabar gembira masuk surga”

Umar lalu menjawab “ iya, aku meminta doa kepadanya karena ia belum baligh dan khalam belum berlaku untuknya sehingga doanya mustajab. sedangkan kita sudah dewasa dan khalam telah menulis dosa kita.

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Umar bin khotob selalu mencari anak kecil untuk memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi dirinya. Lalu ia berkata kepada mereka “sesungguhnya kalian belum memiliki dosa”

Tidak hanya Umar Bin Khattab Radiallahu Anhu, ternyata Abu Huraira Radiallahu Anhu juga meminta didoakan setiap kali bertemu anak kecil. Ia selalu menyodorkan tulisan untuk dibacakan yang isinya “Ya Allah ampunilah dosa-dosa Abu Hurairah” lalu dia mengaminkan doa mereka.

Kedua riwayat ini selain menunjukkan bahwa doa anak itu makbul juga menunjukkan bahwa meminta didoakan oleh orang lain itu boleh. Termasuk oleh anak yang belum baligh karena doanya Mustajab.

Jika anak kecil tidak punya dosa apakah jika mereka meninggal perlu didoakan atau di mintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Jika doa anak kecil itu dikabulkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Apakah bagi mereka juga berlaku waktu waktu mustajab dalam berdoa.

Ada beberapa orang yang doanya dikabulkan sebagaimana yang dinyatakan dalam hadis rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Diantaranya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

“3 orang yang doanya pasti dikabulkan yaitu doa orang yang teraniaya, doa orang yang dalam perjalanan dan doa orang tua untuk anaknya” (HR. Al-bukhari, Abu Dawud dan Tirmidzi)

Demikian juga dengan doa anak yang belum memiliki dosa, maka doanya dikabulkan. Namun ini bukan berarti bahwa waktu-waktu yang Mustajab tidak berlaku bagi mereka. Sebab apabila doa dipancarkan oleh mereka yang doanya Mustajab dan waktunya di waktu mustajab. Maka kemungkinan terkabulnya doa itu semakin besar dan lebih cepat dikabulkan. Wallahu a’lam bishowab

Jika anak kecil tidak dicatat keburukan dan dosa. Lalu bagaimana jika anak-anak yang belum baligh itu melakukan Amal Soleh. Apakah kebaikannya dicatat dan tetap mendapatkan pahala.

Amalan anak yang belum baligh atau amal sholehnya diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dan pahalanya untuk dirinya sendiri bukan untuk orang tuanya dan juga orang lain. Akan tetapi orang tuanya mendapatkan pahala karena ia mengajari anaknya kepada kebaikan. Dan membantunya untuk mewujudkan kebaikan itu. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radiallahu  Anhuma ia berkata:

“Ada seorang perempuan terhadap anaknya seraya berkata “Wahai Rasulullah Apakah anak ini juga mendapatkan pahala Haji?” beliau menjawab Benar dan engkau mendapatkan pahala.”( HR. Muslim)

Hanya orang biasa yang mencoba untuk menyebarkan ilmu Agama Islam sesuai sumber terpercaya yaitu Al-Quran dan Hadis.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.