Benarkah Air yang Dibacakan Doa Bisa Menyembuhkan Penyakit?

Air dibacakan doa – Kita mungkin pernah menemukan teknik penyembuhan penyakit menggunakan air yang dibacakan doa dari Al Quran. Namun pertanyaannya adalah apakah air dibacakan doa dapat menyembuhkan penyakit, apakah cara ini dibolehkan menurut islam?

Temuan molekul air yang bisa berubah lantaran banyak dibacakan kalimah toyyibah atau zikir ternyata menginspirasi sebagian orang untuk menerapkannya, seperti yang dilakukan usaha air kemasan di Bogor, Jawa Barat ini.

Air dibacakan doa

Pabrik air minum kemasan ini berawal setelah ditemukannya 4 mata air murni yang keluar tanpa disedot atau menggunakan alat. Dalam agama air yang keluar berarti siap untuk dibagi-bagi kepada masyarakat. Atas dasar inilah kemudian wilayah ini di fungsikan menjadi pabrik air minum.

Agar kualitas air menjadi baik bahkan bisa menjadi terapi, maka di area sumber dibacakan zikir bersama masyarakat sekitar. Bacaan kalimat Thoyyibah terutama Alquran diterapkan pada proses produksinya.

Bacaan Murottal Alquran dilantunkan selama 24 jam di setiap sudut ruangan, bacaan Alquran itu terus menggema mulai proses produksi dari mata air sampai pengemasan, setiap tetesan air selalu diiringi dengan doa.

Tak hanya di sekitar pabrik dibacakan Alquran, saat diangkut ke mobil dan dipasarkan juga di lantunkan ayat suci Al Quran.

Air dibacakan doa dapat menyembuhkan penyakit?

Apakah memang air bisa berubah kualitasnya jika dibacakan ayat-ayat suci Alquran?

Secara ilmiah memang ada penjelasan bahwa air dapat berpengaruh ketika kita memberikan doa-doa kepadanya. Dalam bukunya the Hidden Message in Water, ilmuwan Jepang dokter Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan seperti pita magnetik atau compact disk.

Dalam penelitiannya ia menemukan perubahan-perubahan molekul air saat dibacakan doa. Ternyata air itu membentuk kristal yang indah, semakin kuat konsentrasi pemberi pesan atau pemberi doa maka semakin dalam pula pesan yang akan tercatat di dalam molekul-molekul air tersebut.

Kemudian molekul-molekul air yang sudah diberi pesan itu bisa mentransfer pesan itu melalui molekul-molekul air yang lain.

Barangkali temuan ini bisa menjelaskan kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan sakit. Hal seperti ini bisa kita anggap musyrik atau paling sedikit kita anggap sekedar sugesti tetapi ternyata molekul air itu memang bisa untuk menangkap pesan doa kesembuhan kemudian menyimpannya lalu vibrasinya akan merambat ke pada molekul air lain yang ada di dalam tubuh kita.

Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air, otak terdiri dari 74,5% air dan darah terdiri dari 82% air, bahkan tulang yang keras pun mengandung 22% air.

Baca juga: Pengobatan Rasulullah menggunakan air liur dan tanah

Kualitas air zamzam

Barangkali hal ini pula yang membuat air zamzam itu memiliki kualitas jauh di atas kualitas air-air biasa di dunia.

Karena selain memang anugerah Allah swt. air zamzam berada di sekitar Ka’bah yang tak pernah sepi dari aktivitas zikir, membaca Alquran, doa dan Shalat.

Rasul saw. sendiri juga pernah menyampaikan, barang siapa minum supaya kenyang dia akan kenyang dan barang siapa minum untuk menyembuhkan sakit dia akan sembuh. Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat karena dia menyimpan pesan doa jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim Alaihi Salam membangun Ka’bah.

Bila kita renungkan berpuluh ayat Alquran tentang air kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air, bahwa air tidak sekedar benda mati. Air menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh dan sifat-sifat lainnya.

Islam adalah agama yang paling melekat dengan air, shalat wajib air wudu 5 kali sehari, habis bercampur suami istri wajib mandi, mati pun wajib dimandikan dan siklus kehidupan itu tergantung pada air.

Allah saw. berfirman:

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30)

Wallahu a’lam

Hanya orang biasa yang mencoba untuk menyebarkan ilmu Agama Islam sesuai sumber terpercaya yaitu Al-Quran dan Hadis.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.