Penyakit ujian atau azab? Ada orang yang selama hidupnya jarang sekali merasakan sakit.
Dan ada pula yang memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh. Apakah semua itu ujian dari Allah.? Berikut ini penjelasanya.
Dalam dunia medis penyakit terjadi karena perubahan sifat alamiah tubuh. Itu semua merupakan bentuk kuasa Allah terhadap seluruh makhluk-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
[alert-success]“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.” (Qs. Al-Anbiya Ayat 35)[/alert-success]
Ibnu Abbas seorang sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan penyakit merupakan salah satu bentuk ujian.
Allah akan menguji hambanya dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, serta petunjuk dan kesesatan.
Dari ayat ini kita ketahui bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya.
Sebagai bentuk ujian, tertimpa penyakit memang tidak menyenangkan.
Etalase : Penyakit Ujian atau Azab?
Itu sebabnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan anugerahnya kepada siapapun yang tertimpa penyakit, bahwa penyakit yang dideritanya bisa menjadi penggugur dosa.
Inilah yang disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam :
[alert-success]“Sesungguhnya sakitnya orang muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak.” (Hadits riwayat Abu Daud)[/alert-success]
Ujian penyakit bisa menggugurkan dosa saat orang yang menderita menjalaninya dengan sabar.
Sabar di sini adalah sikap husnudzon atau berbaik sangka kepada Allah.
Bahwa apa yang menimpa dirinya memang sudah menjadi ketentuan Allah dan tentu ada hikmah dibalik penderitaan sakit yang diderita seseorang.
Oleh karena itulah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan kita untuk mengucapkan kalimat istirja saat menjalani musibah dari Allah subhanahu wa ta’ala :
[alert-success]“Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu); innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Wahai Allah. berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya’ kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya.” (Hadits Riwayat Muslim)[/alert-success]
Kisah Penyakit Azab dari Allah pada Masa Rasulullah
Penyakit aneh yang diderita seseorang bisa saja muncul karena azab Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Hal ini pernah terjadi pada masa Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Seorang wanita Quraisy bernama Ummu Anmar menderita penyakit aneh, penyakit yang membuat dirinya terus-menerus menggonggong seperti anjing dikala malam hari.
Melihat kondisinya, penduduk Mekah terheran-heran dan kebingungan mencari obatnya. Berbagai macam cara dilakukan namun tak juga menemukan obat yang bisa menyembuhkan.
Hingga akhirnya ada seorang tabib yang menganjurkan pengobatan dengan cara meletakkan besi panas di atas kepala Ummu Anmar.
Cara penyembuhan yang sangat menyakitkan ini ternyata membawa kesembuhan.
Namun tak lama kemudian Ummu Anmar meninggal dengan cara mengenaskan.
Penyakit yang diderita Ummu Anmar dan cara penyembuhannya yang sangat menyakitkan ternyata bukan sebuah kebetulan tetapi merupakan azab Allah subhanahu wa ta’ala pada diri wanita Quraisy ini.
Azab ini ditimpakan kepadanya sebagai balasan atas kekejaman yang memperlakukan budak miliknya yang bernama Khebab bin Al A’rab RA. Seorang budak mukmin yang menginspirasi Islamnya Umar Bin Khattab Radiallahu anhu.
Peristiwa ini terjadi saat orang-orang Quraisy Mekah melakukan penyiksaan besar-besaran terhadap orang-orang lemah yang memeluk Islam dan menjadi Pengikut Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Maka para budak dan orang-orang miskin yang tidak memiliki pelindung, disiksa oleh para majikannya dengan siksaan yang sangat berat termasuk Khebab.
Di antara mereka disiksa dan dipaksa untuk murtad kembali ke agama nenek moyang mereka.
Saat itu Khebab bin Al A’rab bekerja sebagai pandai besi milik majikan Ummu Anmar.
Lambat-laun keislamannya diketahui oleh sang majikan Ummu Anmar hingga membuat sang majikan geram dan menyiksa Khebab dengan siksaan yang sangat perih.
Sekujur tubuhnya ditempelkan besi panas sehingga kulitnya terkelupas bahkan kepalanya tak lepas dari sundutan besi panas.
Sungguh siksaan yang amat berat dialami oleh khebab, bahkan melampaui siksaan yang diderita oleh Bilal bin Rabah muadzin Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Umar Bin Khattab terkejut melihat bekas-bekas kulit terkelupas di sekujur tubuh Khebab.
Siksaan Ummu Anmar terhadap Khebab terus dilakukan dan lebih keji lagi ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam melintas.
Melihat hal ini Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam lantas berdoa “ya Allah curahkanlah Pertolongan-Mu kepada khebab.”
Beberapa hari setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa Ummu Anmar diserang penyakit aneh.
Tiba-tiba suhu tubuhnya panas yang sangat menyiksa dan dikala malam hari perilakunya seperti anjing yang terus menerus menggonggong tanpa henti.
Anehnya tak ada obat yang bisa menyembuhkan kecuali dengan cara meletakkan besi panas di atas kepalanya persis seperti cara dia menyiksa Khebab.
Penyakit akibat azab Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga menimpa 5 orang Tokoh Quraisy yang menentang dan menghalangi dakwah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Penyakit-penyakit aneh yang diderita orang-orang kafir ini merupakan bentuk perlindungan Allah kepada Nabi-Nya sekaligus azab kepada para pencela Rasul-Nya.
[alert-success]“Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada kejahatan orang-orang yang memperolok olokkan kamu.” (Al Quran Surah Al Hijr ayat ke 95)[/alert-success]
Demikianlah Allah menjaga rasul-nya Shallallahu Alaihi Wasallam dari orang-orang yang mengejeknya.
Itulah penjelasan mengenai penyakit ujian atau dosa dan beberapa kisah sejarah pada masa Rasulullah. wallahualam