Menabrak Kucing Sampai Mati Bisa Berdampak Sial?

Menabrak kucing bisa berdampak sial? Anggapan ini telah kita temukan di masyarakat sehingga bila seseorang menabrak kucing sampai mati ia harus memperlakukan bangkai kucing secara khusus.

Ada yang membungkusnya dengan kain putih atau menggunakan baju yang dipakainya kemudian dikuburkan. Ada pula yang mewajibkan bersedekah untuk mencegah terjadinya kesialan. Lantas bagaimana Islam memandang masalah ini?

Menabrak kucing
Menabrak kucing, sumber https://www.google.com

Apakah anggapan ini dibenarkan dalam Islam, selain itu apakah orang yang menabrak kucing hingga mati dihukumi berdosa?

Syaikh Shalih Fauzan, ulama kontemporer pernah ditanya mengenai hukum menabrak kucing. Beliau menjawab:

Apabila tidak memungkinkan menghentikan kendaraan secara tiba-tiba kemudian tidak sengaja menabrak kucing hingga mati. Maka tidak berdosa.”

Seseorang dikatakan berdosa jika dia membunuh kucing itu dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan syariat. Karena kucing tetap punya kehormatan dan dia bukan hewan yang menyakiti.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Tidak ada dosa bagimu, untuk perbuatan yang kamu tidak sengaja. Tetapi (yang ada dosanya) adalah apa yang disengaja oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Quran surah Al-Ahzab ayat 5)

Tetapi Jika memungkinkan, si penabrak tetap bertanggung jawab menguburkan bangkai kucing. Tujuannya bukan untuk menghindari kesialan, melainkan agar tidak mengganggu orang lain.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga menegaskan bahwa hewan yang tidak mengganggu dan menyakiti manusia tidak boleh dibunuh.

Alasan Rasulullah mencintai kucing

Dalam sabdanya Rasul pernah menceritakan seorang wanita yang diazab gara-gara menyakiti kucing hingga mati. Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing. Dia kurung seekor kucing sampai mati. Dia tidak memberinya makan, tidak pula minum dan tidak melepaskannya agar bisa memakan binatang melata tanah. Oleh sebab perbuatannya ini wanita tersebut di azab di neraka.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Menabrak Kucing Bisa Membawa Sial?

Lalu bagaimana dengan tanggapan menabrak kucing bisa membawa sial?

Anggapan ini tidak dibenarkan dalam syariat Islam, karena ini merupakan Thiyarah (menganggap sial karena sesuatu). Bahkan Islam mengharamkan perbuatan yang mempercayai kesialan disebabkan peristiwa tertentu.

Muawiyah bin Hakam as-Sulami pernah menuturkan, diantara kami ada orang-orang yang ber-tathayur, yaitu percaya pada tanda-tanda kesialan.

Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

Itu adalah sesuatu yang ada dalam diri kalian. Akan tetapi, jangan engkau jadikan ia sebagai penghalang (dari berbuat manfaat).”(Hadits Riwayat Muslim)

Dalam hadis ini Rasul mengabarkan bahwa rasa sial dan nasib malang yang ditimbulkan dari sikap tathayur adanya dalam diri seseorang, bukan berasal dari sesuatu diluar.

Dengan kata lain, prasangka buruk, rasa takut dan kekhawatiran itulah yang mendorong seseorang bertathayur. Hingga menghalangi dirinya berbuat sesuatu yang bermanfaat.

Sikap tathayur inilah yang Allah cela, sebagaimana yang dilakukan Firaun dan kaumnya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menceritakan dalam FirmanNya:

Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: ini disebabkan usaha kami, dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Al Quran surah Al-A’raf ayat 131)

Oleh karena itu sebagai Muslim, kita diperintahkan untuk beriman bahwa apapun bentuk musibah atau kesialan itu tidak lain telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala tetapkan pada diri kita.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Jika Allah menimpakan kepadamu kemudaratan, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan bila Dia menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak keutamaan-Nya.” (Al-quran surah Yunus ayat 107)

Wallahu a’lam bishowab

Hanya orang biasa yang mencoba untuk menyebarkan ilmu Agama Islam sesuai sumber terpercaya yaitu Al-Quran dan Hadis.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.