Assalamualaikum. Berbicara mengenai azab merebut suami orang. Akhlak dalam Islam sebenarnya tidak pernah memberi suatu larangan seseorang untuk saling mencintai orang lain, karena cinta adalah takdir yang datang dengan sendirinya tanpa perlu dicari.
Seseorang yang mencintai bahkan memiliki kedudukan yang tinggi dan terlihat mulia disisi Allah subhanahu wa ta’ala, pada saat seseorang yang mempunyai perasaan dalam akan mati syahid dengan beberapa ketentuannya.
Meskipun pada wanita atau pria yang berusaha mengganggu atau merebut pasangan dari suatu keluarga terutama keluarga dekat mengartikan. Sama halnya dengan mencuri sesuatu yang bukan milik kita dan bukan termasuk pergaulan dalam Islam sehingga akan menyakitkan untuk keluarga tersebut. Lalu, apakah ada azab merebut suami orang?
Imam Abu Bakar Ibnu Sayyid Muchammad Syata Al Dimyathi berkata :
[alert-note]” jika seorang yang mati syahid ia adalah orang yang mati, karena cinta mendalam walaupun orang tersebut tidak boleh disetubuhi atau dinikahi dengan ketentuan, tidak melanggar aturan syariat dan kecintaan tersebut dipendam. Serta tidak dinyatakan pada seseorang yang dicintanya dan bisa juga dikategorikan pada cinta dalam diam menurut Islam.”[/alert-note]
Azab Merebut Suami Orang
Merebut pasangan (suami atau istri) orang lain, sama juga dengan mencuri sesuatu yang bukan hak dia. Ditambah lagi, hal itu dapat menyakiti perasaan orang lain. Dalam Islam memang tidak mengenal istilah karma. Akan tetapi terdapat istilah doktrin sebab-akibat. Seseorang yang melakukan kejahatan akan mendapatkan siksa atas dosanya, dan yang berbuat baik akan mendapat pahala.
Demikian pula mereka yang melakukan perlakuan merebut pasangan orang lain. Mereka akan bertanggung jawab mengemban segala akibat dari perbuatan dan mendapatkan ganjarannya.
[alert-announce]“Dalam Islam memang tidak ada istilah karma akan tetapi mengenal dengan istilah doktrin sebab dan akibat, orang yang berbuat kejahatan akan mendapat siksa atas dosanya yang berbuat baik akan mendapat pahala.”[/alert-announce]
Azab merebut suami orang akan terancam dosa ini, karena dari sebab dan akibat, ini terdapat di Alquran Surah Ar Rum ayat 41, As Sajadah ayat 21 dan An Nahl ayat 61.
[alert-success]”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Surah Ar Rum ayat 41)[/alert-success]
[alert-success]”Dan Sesungguhnya Kami merasakan terhadap mereka sabagai azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), semoga mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (As Sajadah ayat 21)[/alert-success]
[alert-success]”Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Jika telah datang waktu (yang ditentukan) pada mereka, tidaklah mereka bisa mengakhiri barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya”. (An Nahl ayat 61)[/alert-success]
Tiga surah tersebut, mengingatkan setiap ornag bertanggung jawab atau memikul akibat dari segala perbuatannya.
Bentuk-Bentuk Gangguan dan Tindakan Merusak Hubungan
1. Meminta Doa dan memohon kepada Allah –subhanahu wa ta’ala, agar hubungan seorang wanita pada suami jadi rusak dan terjadi perceraian di antara keduanya.
2. Bersikap baik, bertutur kata manis dan melakukan berbagai macam tindakan yang secara lahiriah baik, akan tetapi, menyimpan maksud merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya (atau sebaliknya).
3. Memberikan pengarahan, kata – kata yang memiliki niat menipu dan memicu, juga memprovokasi pada wanita agar terpisah dari suaminya (atau sebaliknya), dengan di imingi akan dinikahi olehnya atau oleh orang lain, atau dengan iming-iming lainnya.
4. Meminta, atau menekan secara terus terang agar seseorang wanita meminta cerai dari suaminya atau agar seorang suami menceraikan istrinya dengan tanpa alasan yang dibenarkan oleh syari’at.
Maka hendaklah kalian sadar para wanita mengenai azab merebut suami orang. Setiap orang yang berupaya merebut suami atau istri orang jika sampai dilaknat Rasulullah tidak menjadi bagian dari umatnya. Sebab jika tidak termasuk umatnya , baik bermakna dosa besar atau yang lebih dahsyat dari itu ia bisa terlempar ke neraka. Sum’ma Na’udzubillah.
Wahai Saudariku wanita muslimah, jauhkanlah diri kalian dari tabiat buruk dan perangai tercela di atas dan hiasilah hidupmu dengan akhlak yang mulia, perangai yang terpuji, prilaku yang baik dan kebiasaan terhormat. Karena sebaik-baik manusia adalah orang yang terbaik bagi keluarganya, kemudian lingkungan sekitarnya dan mampu memberi manfaat bagi orang lain.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai azab merebut suami orang, bagaimana akibatnya. Semoga dengan artikel ini bisa menginspirasi Anda semua yang membacanya.