Tanda hitam di dahi – Apa arti sebenarnya tanda hitam di jidat pada laki-laki maupun wanita muslim.? Apakah setiap umat islam wajib memilikikan, atau harus menghilangkan dan dihindari?
Beberapa orang kadang tampak memiliki tanda kehitaman di dahinya. Ada yang menganggap hal itu merupakan tanda kesholehan karena tanda itu menunjukkan seringnya sujud. Hal itu kemudian dikaitkan dengan firman Allah dalam surat Al-fath ayat 29 yang artinya:
“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi penuh kasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan kenyataan-Nya. Pada wajah Mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.” (Al Quran surah Al-Fath ayat 29)
Pertanyaannya adalah apakah tanda hitam di dahi itu menandakan keshalehan atau banyaknya sujud. Berikut ini penjelasanya menurut Islam.
Tanda Hitam di Dahi Menandakan Kesholehan, Benarkah?
Sebenarnya tidak ada keterangan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam atau para ulama soal masalah dahi hitam itu. Terkait dengan banyaknya seseorang bersujud atau tanda kesalehannya.
Ketika para ulama menafsirkan surat Al-Fath ayat 29 bisa kita lihat bagaimana para ulama memaknai ayat ini. Dan hal itu tidak ada yang menunjukkan atau mengisyaratkan bahwa dari hitam itu menandakan orang yang banyak bersujud.
Misalnya Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa yang dimaksud tanda sujud dalam ayat tersebut adalah khusyu dan tawadhu atau rendah hati. Ibnu Katsir kemudian mengutip penuturan Javier “barangsiapa yang banyak sholatnya di malam hari, maka akan baik wajahnya di siang hari”
Asy Syaukani menjelaskan bahwa maksudnya adalah ketenangan, jika mereka sakit mereka tidak seperti orang sakit. Ulama lain menjelaskan baik wajahnya dalam hadis ini artinya wajahnya cerah. Ada juga ulama yang memaknai cahaya di hari kiamat.
Berdasarkan hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,:
“Tak satu orang pun diantara umatku yang tidak kukenali pada hari kiamat. Mereka para sahabat bertanya, “bagaimana engkau dapat mengetahuinya wahai Rasulullah, sedangkan engkau berada di tengah-tengah banyak makhluk.”
Beliau bersabda: “Apakah kalian dapat mengetahui sekiranya kalian memasuki tumpukan makanan yang didalamnya terdapat sekumpulan kuda berwarna hitam pekat yang tidak dapat tertutup oleh warna lain. Dan didalamnya terdapat pula kuda putih bersih dapatkah kalian dapat melihatnya.”
Mereka berkata,: “tentu”
[alert-success]Beliau bersabda,: “Sesungguhnya umat-Ku pada hari itu berwajah putih bersih karena (bekas) sujud dan karena (bekas) wudhu.” (Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi)[/alert-success]
Dari berbagai penafsiran tersebut hampir tidak ada yang mengaitkannya dengan tanda hitam di dahi. Bahkan di dalam tafsirnya Ibnu Jarir menegaskan dengan mengutip perkataan sahabat nabi Ibnu Abbas. Hal itu bukanlah seperti yang kalian kira bahwa tanda hitam itu bukanlah tanda banyaknya orang bersujud atau kesholehan.
Bahkan banyak riwayat yang menunjukkan para sahabat dan ulama besar terdahulu malah tidak menyukai tanda hitam di dahi. Diantaranya adalah Ibnu Umar Radiallahu Anhu. Dalam riwayat lainnya juga disebutkan bahwa Ibnu Umar melihat ada seorang yang pada dahinya ada tanda hitam.
[alert-success]Ibnu Umar berkata,: “Wahai hamba Allah. Sesungguhnya penampilan seseorang itu terletak pada wajahnya. Janganlah engkau jelekkan penampilanmu.”[/alert-success]
Tanda Hitam di Dahi Menimbulkan Riya’ dan Sujudnya Tidak Benar
Namun begitu sebagian ulama menjelaskan tanda hitam di dahi seseorang itu tidaklah menjadi masalah. Selama tanda hitam tersebut tidak mendatangkan kesombongan atau ria’.
Dan yang perlu ditegaskan bahwa tanda hitam di dahi memang tidaklah selalu menunjukkan keburukan. Karena ada sebagian ulama terdahulu yang memiliki bekas sujud di dahi mereka.
Berdasarkan Tafsir dan berbagai riwayat maka dapat dikatakan tidaklah tepat jika tanda hitam di dahi dikaitkan dengan kesolehan seseorang. Artinya orang yang punya tanda hitam di dahi bukan berarti lebih sholeh dari yang tidak punya, begitupula sebaliknya.
Apalagi tanda hitam tidak selalu berkaitan dengan banyak sujud. Bisa juga karena akibat sujud di tempat yang kasar. Dan juga tidak perlu memaksakan untuk menghitamkan dahi karena ingin memiliki tanda sujud seperti itu.
Sebisa mungkin tanda hitam di dahi tersebut dihindari karena bisa menjadi pemicu sifat sombong dan ria’. Wallahua’lam