Secara bahasa arti taawun adalah saling menolong, mengandung pengertian agar sesama manusia saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dan tidak diperbolehkan ta’awun untuk kejahatan. Agama islam mengajarkan sesama umat manusia untuk saling tolong-menolong.
Ta’awun menjadi sesuatu yang tidak mungkin dihindari dalam kehidupan bermasyarakat, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, mengasingkan diri, dan tidak bersosialisasi dengan orang lain.
Firman Allah dalam surah Al-maidah ayat 2.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al Quran surah Al-Maidah ayat 2)
Bentuk taawun dalam kehidupan
Ada berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk mempraktikkan sikap taawun dalam kehidupan bermasyarakat, di antaranya sebagai berikut.
- Meringankan beban hidup, menutupi aib, dan memberi bantuan seseorang.
- Mengunjungi pada saat sakit atau menerima suatu musibah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda.
نْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya satu kesusahan dari beberapa kesusahan di hari kiamat. Baranggsiapa meringankan penderitaan seseorang, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia maupun akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. (Hadist riwayat Muslim no.2699)
Baca juga: Pengertian tasamuh
Dalam hadist lain.
حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Hak muslim kepada muslim lain ada enam.” Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; (3) Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman” (Hadist riwayat Muslim, no. 2162)
Membiasakan diri taawun dalam kehidupan
Untuk mewujudkan sikap taawun antara sesama, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
- Menyadari bahwa kondisi manusia lemah, tak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan pihak lain.
- Membisakan diri rela berkorban sesuai kemampuannya untuk kepentingan bersama.
- Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan dirinya sendiri dan keluarga.
Kesimpulanya, pengertian taawun adalah saling menolong dalam kebaikan baik sesama umat muslim maupun nonmuslim. Semoga bermanfaat.