Kultum merupakan bagian penting dari sebuah acara keagamaan. Kultum atau kuliah tujuh menit berisi nasihat-nasihat yang berguna untuk mengajak pendegar kepada kebaikan. Ada banyak topik bahasan yang disampaikan dalam kultum, salah satunya kultum singkat tentang akhlak. Akhlak diartikan sebagai keadaan yang melekat pada diri manusia sehingga menghasilkan tingkah laku yang terjadi secara spontan.
Kultum singkat tentang akhlak menjadi topik bahasan yang menarik karena sebagaimana kita ketahui, akhlak pastilah selalu melekat pada diri manusia. Entah akhlak baik maupun buruk, setiap orang pasti digambarkan dengan akhlaknya masing-masing. Melalui kultum singkat tentang akhlak, akan memberi pengaruh baik bagi para pendengar sekalian.
Kultum Singkat Tentang Akhlak
Ada berbagai topik yang disampaikan melalui kultum singkat tentang akhlak. Berikut ini contoh kultum singkat tentang akhlak yang dilengkapi dengan dalil relevan sehingga dapat dijadikan referensi. Simak selengkapnya di sini.
- Kultum Singkat Tentang Meneladani Akhlak Baik Rasulullah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kenikmatan sehat dan iman sehingga dapat berkumpul di majelis yang Insya Allah penuh berkah ini. Begitupun, shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang kelak syafaatnya menjadi penolong kita di Hari Akhir.
Hadirin sekalian, Al Qur’an secara tegas menyatakan bahwa Nabi Muhammad merupakan perwujudan akhlak paling sempurna yang ada di muka bumi. Maka dari itu sebagai umat yang selalu mengharap syafaatnya sudah seharusnya kita senantiasa meneladani akhlak beliau.
Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Ahzab: 2l yang berbunyi,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā
“Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik bagi yang mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian dan dia banyak menyebut Allah.”
Rasulullah merupakan suri tauladan yang baik bagi umat manusia yang ada di bumi. Sebagai nabi terakhir, pastilah Rasulullah SAW telah meneladani sifat-sifat terpuji para nabi sebelum beliau.
Nabi Muhammad SAW memberi teladan untuk semua makhluk hidup di bumi ini. Di mana beliau selalu mencurahkan rahmat dan kasih sayangnya juga kepada tumbuhan, binatang, dan benda-benda tak bernyawa.
Meneladani akhlak baik Rasulullah merupakan sebuah keharusan, walau beliau tampak seperti manusia pada umumnya tapi bimbingan Allah SWT tidak pernah terputus. Rasulullah SAW selalu mendapat tempat terbaik di sisi Allah SAW.
Demikian yang dapat saya sampaikan, saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kata yang kurang berkenan di hati para hadirin. Saya pribadi hanyalah makhluk biasa yang tidak luput dari dosa. Semoga kita selalu diberkahi Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Berbuat Baik kepada Sesama Manusia
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Berdirinya saya di sini merupakan bentuk rasa syukur, di mana saya masih diberi kesempatan berkumpul dengan jamaah sekalian. Izinkan saya menyampaikan kultum perihal perintah berbuat baik kepada sesama manusia.
Allah SWT memerintahkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia. Dalam Al Qur’an sendiri ditegaskan bahwa perintah berbuat baik telah ada sejak masa Bani Israil. Kala itu Allah memerintahkan untuk selalu berbuat baik kepada orang tua dan sesama muslim. Sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqarah: 83,
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ
Wa iż akhażnā mīṡāqa banī isrā`īla lā ta’budụna illallāha wa bil-wālidaini iḥsānaw wa żil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wa qụlụ lin-nāsi ḥusnaw wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāh, ṡumma tawallaitum illā qalīlam mingkum wa antum mu’riḍụn
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”
Dalam ayat di atas Allah memerintahkan atas empat perbuatan baik. Pertama perintah berbuat baik kepada orang tua, ini merupakan bentuk kewajiban karena termasuk bakti seorang anak. Kedua, berbuat baik pada kerabat, anak yatim, dan orang miskin. Dengan berbuat baik kepada mereka akan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap umat manusia.
Ketiga perintah untuk berkata baik, karena dengan ucapan yang baik dapat membuat pendengarnya merasa nyaman dan tenang. Terakhir perintah untuk melaksanakan shalat dan membayar zakat, perbuatan ini sebagai bentuk untuk membersihkan jiwa dan pencegah terhadap perbuatan munkar.
Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan, semoga bisa memberi manfaat kepada hadirin sekalian. Kurang lebihnya saya mohon maaf, kekurangan berasal dari saya dan kelebihan adalah milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Menghadapi Kesulitan dalam Hidup
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang juga selalu membalas doa-doa hambanya yang selalu mengingat-Nya.
Shalawat dan salam juga kita junjung tinggi kepada Baginda Nabi Muhammad SAW bersama ahlul baitnya, yang terdahulu hingga yang akan datang.
Bagi sebagian orang, sholat dianggap sebagai penggugur kewajiban. Padahal jika dihayati dan dimaknai, sholat merupakan bentuk terbaik untuk menyucikan jiwa. Dalam Al Qur’an sendiri, Allah menegaskan bahwa manusia dapat menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong dalam hidup.
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
Wasta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi’īn
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS Al-Baqarah: 45)
Kehidupan manusia tidak selamanya mulus, adakalanya mereka mengalami yang namanya kesulitan dan kesedihan. Maka dari itu, perwujudan akhlak terbaik untuk menghadapi perasaan seperti ini adalah dengan senantiasa sabar dan senantiasa menjalankan sholat.
Allah tidak akan pernah meninggalkan hambanya bagaimanapun kondisi mereka. Di saat menjalankan sholat, sujud menjadi momen terbaik seorang hamba dapat berkomunikasi dengan Tuhannya.Caranya dengan memperbanyak doa atas segala permasalah hidup yang dialami.
Akhir kata inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga kita dapat memetik manfaat dari hikmah hari ini.
Wabillahi taufiq wal hidayah wa ridho wal inayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Mensyukuri Nikmat Allah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kaum muslimin muslimat Rahimakumullah, mari untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur atas kehadirat Allah karena telah diberi kesempatan menghadiri majelis yang mulia ini.
Begitupun sholawat dan salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga syafaatnya selalu menyertai kita hingga hari kiamat kelak.
Hadirin sekalian, sebagian dari kita mungkin lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Kehidupan layak, rezeki berkah, hingga oksigen yang kita hirup saat ini merupakan bentuk rasa sayang Allah kepada hambanya. Sudah seharusnya kita memanjangkan syukur atas apa yang didapatkan selama ini. Sebagaimana bunyi ayat berikut,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna ‘ażābī lasyadīd
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim: 6)
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya senantiasa mensyukuri hidup yang dirasakan selama ini. Bahkan Allah sendiri memberikan seruan barangsiapa bersyukur kepada-Nya maka akan ditambahkan nikmat.
Ayat ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwasannya syukur merupakan bagian dari akhlak baik yang harus selalu dilakukan. Hal ini karena nikmat Allah tidak dapat terhitung jumlahnya, sejak manusia masih dalam bentuk nutfah (air mani) hingga nanti menuju kehidupan abadi.
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, Mohon maaf apabila terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati hadirin sekalian, baik yang disengaja maupun tidak.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Kebahagiaan Abadi di Akhirat
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji besar syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang besarnya rahmat telah kita rasakan hingga hari ini.
Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Semoga kelak kita selalu dalam bimbingannya hingga hari kiamat.
Jamaah yang senantiasa dirahmati Allah SWT, apa yang kita rasakan di dunia ini merupakan bentuk kesenangan sesaat. Mulai dari kekayaan, jabatan, hingga keturunan adalah hal yang tidak abadi. Pada akhirnya nanti kita akan meninggalkan semuanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Asy-Syura: 36,
فَمَآ أُوتِيتُم مِّن شَىْءٍ فَمَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Fa mā ụtītum min syai`in fa matā’ul-ḥayātid-dun-yā, wa mā ‘indallāhi khairuw wa abqā lillażīna āmanụ wa ‘alā rabbihim yatawakkalụn
“Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal.”
Dalam ayat tersebut Allah sampaikan bahwa kenikmatan hidup yang baik dan kekal hanya ada di sisi Allah SWT. Kenikmatan ini pasti dirasakan oleh orang-orang beriman dan senantiasa tawakal kepada Tuhan-Nya. Begitupun dengan orang yang senantiasa berakhlak baik, Allah beri jaminan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sampailah kita pada bagian penutup, marilah kita tutup dengan bacaan hamdalah. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Saya memohon maaf apabila ada kata dan perbuatan yang kurang berkenan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Etika dalam Bicara
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji milik Allahu Rabi kita haturkan karena masih diberi beribu-ribu nikmat iman yang tak terkira. Misalnya seperti saat ini kita berkumpul di tempat yang selalu diberkahinya. Seandainya lautan di muka bumi ini tinta, pepohonan pena, dan dedaunan adalah kertasnya, tidaklah cukup untuk menuliskan nikmat yang Allah berikan.
Sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW, seorang nabi yang kelahirannya mampu membuat alam semesta berguncang. Begitupun syafaatnya yang selalu menyertai pengikutnya hingga akhirat kelak.
Manusia merupakan makhluk terbatas yang tidak luput dari dosa. Maka dari itu penting untuk senantiasa menuntut ilmu agar setiap ucapan yang keluar dari mulut didasari ilmu. Dalam firmannya, Allah SWT bersabda dalam QS Al-Isra: 36,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
Wa lā taqfu mā laisa laka bihī ‘ilm, innas-sam’a wal-baṣara wal-fu`āda kullu ulā`ika kāna ‘an-hu mas`ụlā
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
Walau bicara adalah perbuatan yang ringan, tapi tidak dengan hisabnya. Setiap yang kita ucap dan perbuatan akan selalu dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Maka dari itu penting untuk senantiasa menuntut ilmu agar kelak tumbuh menjadi buah manis akhlak baik. Akhlak yang baik akan melahirkan perilaku dan ucapan yang baik pula.
Akhiran. Saya ucapkan terima kasih telah menyimak hingga akhir semoga membawa manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Akhlak dalam Dakwah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Innal hamdalilah wasolatu wasalamu ala rasulillah syaidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wahbihi wamawalah (amma ba’du).
Hadirin sekalian semoga berkumpulnya kita di majelis yang penuh berkah ini membawa kita kembali dapat berkumpul di kehidupan terbaik kelak. Insyaa Allah.
Semua umat muslim sepakat bahwa dakwah merupakan amalan yang disyariatkan dan hukumnya adalah fardhu kifayah. Sebagaimana Allah firmankan dalam QS Ali Imran: 104 yang bunyinya demikian,
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Waltakum mingkum ummatuy yad’ụna ilal-khairi wa ya`murụna bil-ma’rụfi wa yan-hauna ‘anil-mungkar, wa ulā`ika humul-mufliḥụn
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Maksud dari ayat tersebut adalah dakwah merupakan bentuk kewajiban yang berlaku bagi setiap muslim. Tapi tentu saja selama berdakwah, kita perlu melakukannya dengan cara yang baik. Seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, mengajak dengan cara yang santun dan senantiasa menghormati mereka.
Inilah pentingnya memiliki akhlak yang baik dalam berdakwah. Hal ini karena Islam merupakan rahmatan lil ‘alamin atau kasih sayang yang dilandasi ketulusan dan senantiasa mengharap kebaikan. Tentu saja harapan kebaikan ini hanya untuk Allah SWT semata.
Dari banyaknya kata yang terucap, semoga ada satu dua hikmah yang dapat dipetik di dalamnya. Saya tutup kultum kali ini dengan ucapan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Menjauhi Akhlak Tercela
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, Allah masih memberikan kita kesempatan untuk menjalani aktivitas mulia seperti saat ini. Hadirin yang hadir di sini merupakan hamba Allah terpilih yang hatinya senantiasa dilembutkan dan diberi semangat untuk menuntut ilmu di jalan Allah.
Seperti yang dijanjikan Rasulullah SAW, barang siapa yang mengerjakan kebaikan pasti diberi petunjuk dan kebaikan dari Allah SWT.
Di dunia ini ada satu hal yang perlu kita jauhi yakni sifat-sifat yang menjurus pada akhlak tercela. Beberapa contoh yang kerap kita temui seperti sifat tamak, sombong, iri hati, hasad, ghibah, dan masih banyak lagi.
Sebagaimana Allah firmankan dalam QS Al-Baqarah: 59 berikut ini,
فَبَدَّلَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ قَوْلًا غَيْرَ ٱلَّذِى قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ رِجْزًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُوا۟ يَفْسُقُونَ
Fa baddalallażīna ẓalamụ qaulan gairallażī qīla lahum fa anzalnā ‘alallażīna ẓalamụ rijzam minas-samā`i bimā kānụ yafsuqụn
“Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka Kami turunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu, karena mereka (selalu) berbuat fasik.”
Dalam ayat tersebut Allah SWT katakan bahwa orang zalim akan dihukum langsung oleh pencipta-Nya. Dikatakan bahwa hukuman tersebut dalam bentuk petaka dari langit berupa tha’un atau wabah penyakit. Hal ini karena mereka kerap melanggar perintah Allah dan berbuat kerusakan di muka bumi.
Akhir kata. Jazakallah saya haturkan terima kasih atas kesediaan menyimak hingga akhir hadirin yang berbahagia dan mohon maaf atas segala kesalahan saya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
- Kultum Singkat Tentang Sifat Tercela Iblis
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Para hadirin yang senantiasa dirahmati Allah SWT, marilah kita panjatkan syukur karena masih diberi kesehatan dan kesempatan berkumpul di tempat yang senantiasa diberkahi Allah SWT ini.
Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kelak syafaatnya akan membersamai kita hingga akhirat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa setan dan segala perwujudannya merupakan musuh terbesar manusia. Mereka kerap kali berlaku munkar, salah satunya sifat sombongnya di depan Allah SWT. Seperti tercantum dalam firman Allah SWT berikut ini,
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Qāla mā mana’aka allā tasjuda iż amartuk, qāla ana khairum min-h, khalaqtanī min nāriw wa khalaqtahụ min ṭīn
“Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.” (QS Al-A’raf: 12)
Dalam ayat tersebut, setan/iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Nabi Adam AS. Ini merupakan sifat takabur yang sangat dibenci oleh Allah SWT sehingga manusia harus menghindari sifat seperti ini.
فَوَسْوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ لِيُبْدِىَ لَهُمَا مَا وُۥرِىَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ ٱلْخَٰلِدِينَ
Fa waswasa lahumasy-syaiṭānu liyubdiya lahumā mā wụriya ‘an-humā min sau`ātihimā wa qāla mā nahākumā rabbukumā ‘an hāżihisy-syajarati illā an takụnā malakaini au takụnā minal-khālidīn
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).”
Sifat selanjutnya adalah sombong dan keras kepala. Ini merupakan bentuk kekufuran iblis/setan yang membuat Allah begitu murka terhadap mereka. Sifat seperti ini patut dihindari oleh manusia karena dapat mendatangkan murka Allah. Naudzubillah min dzalik.
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas tutur kata dan perbuatan selama menyampaikan nasihat-nasihat ini. Semoga Allah senantiasa menuntun kita ke jalan yang benar. Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Demikian ulasan mengenai kultum singkat tentang akhlak yang dilengkapi dengan dalilnya juga. Ada banyak hikmah yang dapat dipetik melalui nasihat dalam kultum bagi yang menyampaikan dan tentu saja pendengarnya.